Bunuh Diri : Penyebab dan Pencegahan

Bunuh Diri

Bunuh diri adalah permasalahan sosial dan kaum urban yang cukup memprihatinkan di seluruh dunia, ada 1 orang yang bunuh diri di Amerika Serikat tiap 20 menit yang artinya ada 1 per 10.000 warga Amerika Serikat yang menganggap bahwa bunuh diri adalah jalan keluar yang tepat. Bahkan di Indonesia sendiri kasus bunuh diri semakin meningkat tiap tahunnya.


Pertanyaannya adalah bagaimana bisa dan bagaimana mencegahnya? Sebelum mencegahnya kita terlebih dahulu harus mengetahui apa itu bunuh diri. Secara bahasa memang bunuh diri itu sederhana, yaitu membunuh diri sendiri atau sebuah tindakan yang mengakibatkan terbunuhnya diri sendiri. Tetapi karena kalian ada di blog urban psychology jelas kita akan kupas secara ilmu psikologis.

Seseorang yang melakukan tindakan bunuh diri tidak semerta-merta membunuh dirinya sendri, mereka melakui tahapan-tahapan yang akan saya bahas kali ini. Orang yang akan melakukan bunuh diri akan mengalami Suicide Ideation, yaitu ketika seseorang memikirkan alasan untuk bunuh diri, bahkan sampai memikirkan bagaimana caranya mati secara efektif dan tidak terlalu sakit. Selanjutnya Suicide Attempt, yaitu sebuah aksi nyata untuk bunuh diri walaupun tidak selalu berhasil. Tercatat ada sekitar 19 dari 20 percobaan bunuh diri yang gagal. Terakhir Suicide, ya ini adalah hasilnya yang berhasil menghilangkan nyawanya sendiri.

Setiap orang ketika melakukan apapun pasti memiliki sebab, sekonyol atau seaneh apapun itu menurut kita. Penyebab bunuh diri juga bermacam-macam, tapi dikatagorikan sebagai berikut :
  1. Gangguan psikologis : Gangguan psikologis dianggap memiliki dampak dan penyebab bunuh diri dikarenakan para penderita gangguan perasaan (mood) seringkali memiliki pikiran-pikiran untuk bunuh diri. Bahkan 15 persen pasien gangguan depresi yang dirawat di rumah sakit akhirnya mati karena bunuh diri, 90 persen orang dengan gangguan kejiwaan juga akhirnya bunuh diri.
  2. Faktor Sosial : Ekonomi dan kesenjangan sosial memang menunjukkan pengaruh dengan tingkat bunuh diri seseorang. Contoh, dalam 100 tahun terakhir tingkat bunuh diri meningkat seiring dengan penurunan ekonomi. Juga salah satu bukti bahwa lingkungan sosial seseorang mempengaruhi ialah adanya peningkatan 12 persen kasus bunuh diri setalah kasus bunuh dirinya Marilyn Monroe. Ketika seseorang melihat selebritis yang memiliki pengaruh melakukan bunuh diri, seringkali akan diikuti dengan peningkatan angka bunuh diri. Jelas bukan selebritis yang dimaksud, tetapi lebih kepada panutan hidup atau role model seseorang. Kesendirian, merasa ditolak, kurangnya interaksi sosial juga meningkatkan kemungkinan bunuh diri.
  3. Neurobiologis, Ini adalah penyebab yang arahnya lebih secara biologis dan secara keturunan. Karena penelitian telah membuktikan bahwa para korban bunuh diri memiliki gangguan pada metabolisme serotonin-nya (klik disini untuk lebih jelas tentang serotonin).
Bagaimana cara mencegahnya? Untuk mencegahnya kita harus membuang jauh-jauh mitos-mitos yang beredar di masyarakat tentang bunuh diri itu sendiri.
  1. Orang yang sering membicarakan tentang bunuh diri tidak akan benar-benar bunuh diri, sayangnya sepertiga dari orang yang bunuh diri berawal dari seringnya membicarakan atau membahas sesuatu yang berbau bunuh diri.
  2. Bunuh diri dilakukan tanpa peringatan atau tanda awal, ini juga salah besar. Karena biasanya sebelum melakukan bunuh diri orang akan menunjukkan kode-kode, seperti mengatakan kalau dunia lebih baik tanpa dirinya atau mengisi sosial media nya dengan foto/video yang bertemakan gelap atau suram, bahkan sampai membeli barang-barang yang tidak biasa atau terlalu mahal.
  3. Orang yang bunuh diri memang ingin mati, ini juga persepsi yang keliru. Karena sebagian besar mereka akan berterima kasih setelah diselamatkan.
Setelah kita tahu mitos-mitos tersebut, yang harus dilakukan adalah melakukan pencegahan secara psikologis. Caranya sangat mudah dan sederhana, cukup dengan memberikan perhatian dan tanyakan keadaan seseorang yang terlihat tanda-tanda akan bunuh diri yang sudah dijelaskan di atas. Lingkungan pendidikan juga harus mulai memperhatikan peserta didiknya lebih peka. Karena sejatinya orang yang bunuh diri ingin dicegah.
Jika sudah dilakukan tetapi tidak menemui hasil, bisa langsung konsultasikan dengan psikolog terpercaya anda agar mendapat terapi yang sesuai.

Mari mengenal Gangguan Seksual Di Sekitar Kita

Gangguan Seksual

Gangguan seksual? Emang bisa terganggu?

Mungkin beberapa dari kalian ada yang belum tahu tentang jenis-jenis gangguan seksual yang bisa diderita oleh beberapa orang di sekitar kita, gangguan seksual dalam bahasa ilmiahnya disebut dengan The Paraphilias terdiri dari dua suku kata, yaitu : para = tidak lazim, dan filia = cinta..
Jenisnya ada banyak, dan dikatakan gangguan disebabkan dua kriteria yaitu membuat penderitanya terganggu atau membuat orang lain terganggu. Berikut akan saya jelaskan beberapa gangguan seksual yang mungkin anda pernah melihat salah satunya.

Apa Yang Dirasakan Penderita Skizofrenia ?

Skizofrenia ?

Skizofrenia adalah salah satu bentuk perilaku abnormal berat yang biasa dikenal oleh masyarakat sebagai "kegilaan". Para penderita skizofrenia menunjukkan banyak tanda-tanda atau gejala yang berbeda yang mengindikasikan bahwa mereka telah kehilangan kontak dengan kenyataan, seperti mereka mungkin mendengar sesuatu yang tidak ada atau berbicara sesuatu yang sulit bahkan tidak mungkin dimengerti orang lain. Tanda yang paling sering muncul adalah perubahan dalam cara erpikir, merasakan, dan berhubungan dengan orang lain dan dunia luar. Skizofrenia sangat berat bagi penderitanya maupun bagi keluarga karena gangguan ini tidak dapat sembuh secara penuh, dan akhirnya banyak yang menjadi tunawisma karena perawatan jangka pendek yang tidak tersedia. Hal tersebut bisa terjadi karena biaya yang dibutuhkan cukup besar, dan penderitanya juga akan kehilangan produktivitas mereka yang membuat buruk segalanya.

Apa yang dirasakan para penderitanya ?

Jika anda pernah mendengar kutipan "90% penyakit datangnya dari pikiran bukan dari makanan, buktinya orang gila makan sembarangan sehat-sehat saja", saya tidak setuju dengan kutipan tersebut. Kenapa? Karena para penderita skizofrenia memiliki penderitaan pikiran yang sangat buruk. Penderita skizofrenia menderita delusi, halusinasi, gangguan berpikir, perilaku aneh, dan tanda lainnya. Mari kita bahas satu persatu.

Delusi

Delusi adalah keadaan dimana penderitanya mengekspresikan kepercayaan atau keyakinan aneh dan tidak masuk akal, berbeda dengan kaaus orang yang mempunyai perasaan curiga berlebih, delusional membuat penderitanya benar-benar yakin seakan-akan ia mengalaminya. Dalam kasus yang paling berat, penderita delusional membela apa yang diyakininya secara penuh, bahkan setelah disodori bukti-bukti yang kontradiktif. Hal tersebut terjadi karena penderita delusi tidak dapat mempertimbangkan perspektif orang lain tentang keyakinan mereka.

Halusinasi

Halusinasi adalah keadaan dimana pancaindera kita memberi kita informasi vital yang keliru sehingga kita salah dalam mempersepsikan suatu kejadian atau sesuatu. Banyak penderita skizofrenia mengalami persepsi yang bersifat menakutkan dan membingungkan dalam hidup mereka. Halusinasi yang paling sering diderita oleh pasien skizofrenia ialah halusinasi auditorik, dimana penderitanya mendengar suara yang mengomentari perilaku mereka atau memberikan perintah. Dalam beberapa kasus ada yang mendengar orang berselisih, suara Tuhan, dan lain-lain, yang jelas kebanyakan penderita skizofrenia akan menganggap suara tersebut menakutkan.

Halusinasi harus dibedakan dengan persepsi yang keliru. Jika anda merasa dipanggil oleh seseorang dan ternyata memang tidak ada orang yang memanggil anda, itu disebut persepsi yang keliru yang disebabkan kemungkinan oleh kelelahan atau kurangnya konsentrasi. Tetapi halusinasi adalah suatu hal yang menakutkan dan terasa nyata, walau sebanarnya tidak nyata. Variasi dan durasi dari halusinasi bisa beragam, pasien skizofrenia yang sudah parah bisa mendengar orang berbicara dalam pikirannya sepanjang hari selama berhari-hari sekaligus.

Gangguan Berpikir

Tanda ini juga biasa disebut dengan disorganized speech atau pembicaraan yang terdisorganisir, hal tersebut melibatkan kecenderungan bagi penderitanya untuk mengatakan hal-hal yang tidak masuk akal, termasuk memberikan jawaban-jawaban yang tidak relevan terhadap pertanyaan, mengungkapkan ide yang saling tidak berkaitan, serta menggunakan kata dengan cara yang aneh. Gangguan ini paling lazim muncul saat penderita skizofrenia melakukan perubahan topik yang terlalu tiba-tiba, menjawab pertanyaan dengan respon yang tidak relevan, atau mengulang kata-kata yang sama.

Perilaku Aneh

Penderita skizofrenia biasa memperlihatkan berbagai bentuk gerakan yang tidak lazim, seperti mondar-mandir tanpa tujuan, menggosok-gosokkan tangan dengan pola khusus secara bejam-jam, dan lain sebagainya. Dalam kasus yang ekstrim, pasien akan diam dalam postur yang tidak biasa atau tetap dalam posisi berdiri atau duduk kaku dalam jangka waktu yang lama, seperti terlentang dengan kepala menggantung seakan-akan ada bantal yang menopang kepala mereka.

Apati, Avolisi, dan Alogia

Ini adalah salah satu aspek yang paling penting dan benar-benar melemahkah para penderita skizofrenia, yaitu malfungsi hubungan interpersonal. Banyak penderita skizofrenia yang menarik diri secara sosial. Pada beberapa kasus isolasi sosial berkembang sebelum tanda seperti halusinasi dan delusi muncul, tanda inilah yang menjadi awal bahwa ada yang salah dengan penderitanya. Menark diri dari sosial sepertinya merupakan gangguan sekaligus strategi aktif yang digunakan oleh sebagian penderita skizofrennia untuk mengatasi tanda lainnya yang mereka derita. Seperti mereka berusaha tidak berkomunikasi dengan orang lain untuk mengurangi stimulus yang akan memperburuk keadaan kognitif mereka.

Perilaku menarik diri akan terlihat di antara penderita skizofrenia disertai dengan ketidakmampuan untuk memutuskan, dan hilangnya kemauan. Tanda ini dikenal sebagai avolisi, seseorang yang menderita avolisi akan menjadi apatis dan berhenti berusaha mencapai tujuan peribadi atau untuk menjalankan fungsinya secara mandiri. Penderitanya mungkin akan duduk malas di kursi sepanjang hari, tidak mandi, atau menyisir rambut selama berminggu-minggu. Lalu akan muncul yang disebut dengan alogia yang berarti "keadaan tanpa bicara", penderitanya akan menujukkan penurunan yang nyata pada jumlah pembicaraan. Mereka benar-benar tidak memiliki apapun untuk dikatakan karena rentetan perkataan dalam pikiran mereka putus sebelum sebuah ide diselesaikan untuk dikatakan.

Apa yang harus saya lakukan ?

Skizofrenia merupakan suatu gangguan kompeks yang sering kali harus ditangani selama jangka waktu lama. Maka dari itu jika anda menemukan atau orang terdekat anda mengalaminya segera datangi terapis/psikiatri/psikolog terdekat dan terpercaya untuk meminta pertolongan. Kemungkinan besar anda akan disarankan untuk meminumkan obat antipsikotik atau penanganan secara psikososial seperti rehabilitas orientasi keluarga, terapi kognitif, dan lain-lain.

Semoga artikel ini bermanfaat dan semoga orang disekitar anda tidak pernah mengalami tanda-tanda di atas, tetapi artikel di atas bisa dijadikan pelajaran bahwa para penderita skzofrenia jauh lebih menderita dari yang kita pikirkan dan butuh penanganan yang lebih layak.

Terima Kasih

Muhammad Reynaldy

Fungsi Psikotes Saat Melamar Kerja

Anda dipanggil untuk menjalani psikotes ?

Selamat! Kenapa selamat? Karena anda telah lolos screening CV dan ternyata perusahaan tempat anda melamar kerja ternyata perusahaan yang benar-benar serius dalam melakukan seleksi karyawan. Ketika sebuah perusahaan melakukan psikotes sebagai salah satu syarat dalam proses seleksi karyawan artinya perusahaan tersebut adalah perusahaan yang serius dan tentunya sekarang anda harus menyiapkan diri anda sesiap mungkin untuk menghadapi psikotes.

Tujuan dilakukan psikotes itu apa ?

Tujuan dari sebuah perusahaan atau instansi apapun melakukan psikotes adalah untuk mengetahui apakah orang tersebut benar-benar cocok untuk pekerjaan yang dibutuhkan. Psikotes adalah sebuah tes psikologi yang nantinya juga akan macam-macam bentuk tes nya, ada tes yang mengharuskan anda menggambar, menghitung, bercerita, mencocokkan, dan masih banyak lainnya tergantung kebutuhan perusahaan.

Fungsi psikotes itu apa ?

Ya sama dengan tujuannya, yaitu membantu perusahaan atau instansi untuk menyaring calon karyawan yang cocok untuk pekerjaan tersebut.

Bagaimana cara lolos psikotes ?

Untuk lolos psikotes anda hanya perlu sedikit usaha dan lebih banyak kejujuran. Kejujuran? Iya, kejujuran. Kejujuran adalah yang paling penting dalam psikotes, karena hasil tes tersebut akan menjadi gambaran anda saat bekerja nanti, jika anda melakukan faking dengan membuat diri anda seakan-akan orang yang suka dengan kegiatan di luar ruangan tetapi sebenarnya anda tidak suka hal tersebut, maka anda akan kewalahan sendiri saat diterima bekerja nanti. Lagi pula jika sebuah perusahaan sudah mau mengadakan psikotes, maka perusahaan tersebut mempunyai psikolog yang baik yang pasti akan bisa menilai dari berbagai tes dan CV anda apakah anda menjawab hal tersebut dengan jujur atau tidak.

Tips lolos psikotes

Berikut tips untuk lolos psikotes :
  1. Tidur cukup sebelum hari tes
  2. Sarapan atau makanlah sesuatu sebelumnya
  3. Minum air putih yang cukup, tetapi jangan terlalu banyak (nanti kebelet)
  4. Bawa alat tulis atau persiapan lainnya
  5. percaya diri
  6. Berdoa
Demikianlah, semoga membantu dan bermanfaat. Bagi anda yang sedang bersiap ikut psikotes, saya doakan semoga lulus.

Terima Kasih

Muhammad Reynaldy

Pura-pura Sakit Ternyata Gangguan Mental

Pura-pura Sakit Itu Gangguan Kesehatan Mental



Apakah anda pernah pura-pura sakit sebagai alasan untuk menghindari sesuatu atau mendapatkan keuntungan tertentu? Selamat anda ternyata mempunyai gangguan kesehatan mental 😆 Kok bisa? Karena perilaku yang anda lakukan sudah tertera dalam DSM yang merupakan klasifikasi untuk gangguan mental.

Gangguan Mental Apa?

Gangguan tersebut disebut dengan Malingering dan Factitious Disorder, gangguan ini bagi orang awam
Ilustrasi Pura-Pura Sakit

Apa Itu Psikosomatis ?

Apa itu Psikosomatis?


Psikosomatis juga biasa disebut dengan gangguan somatis (pada versi DSM - IV TR, disebut dengan nama Somatoform) secara singkat adalah sebuah keadaan dimana seseorang mengeluhkan sakit secara fisik tetapi tidak ada yang salah terhadap fisiknya setelah dilakukan pengecekan medis.

Ilustrasi Keadaan Somatis
Semua gangguan somatis pasti akan melibatkan keluhan tentang keadaan fisik mereka, padahal diketahui bahwa fisik mereka sehat, tetapi jangan berfikir jika mereka berpura-pura sakit karena rasa "sakit" atau keluhan yang mereka rasakan benar-benar terjadi. Masalah pada fisiknya sangat nyata walau hanya pada