Mari mengenal Gangguan Seksual Di Sekitar Kita

Gangguan Seksual

Gangguan seksual? Emang bisa terganggu?

Mungkin beberapa dari kalian ada yang belum tahu tentang jenis-jenis gangguan seksual yang bisa diderita oleh beberapa orang di sekitar kita, gangguan seksual dalam bahasa ilmiahnya disebut dengan The Paraphilias terdiri dari dua suku kata, yaitu : para = tidak lazim, dan filia = cinta..
Jenisnya ada banyak, dan dikatakan gangguan disebabkan dua kriteria yaitu membuat penderitanya terganggu atau membuat orang lain terganggu. Berikut akan saya jelaskan beberapa gangguan seksual yang mungkin anda pernah melihat salah satunya.


Fetihistic Disorder (Gangguan Fetishis)

Gangguan ini mungkin sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Ya, Fetishis merupakan gangguan seksual yang cukup umum beredar di masyarakat. Fetishis merupakan gangguan dimana penderitanya tertarik secara seksual dengan benda-benda non-genital (bukan merupakan alat kelamin), dan penderitanya hampir semuanya merupakan laki-laki. Benda yang paling sering dijadikan bahan rangsangannya yaitu, pakaian (khususnya pakaian dalam), stocking, sepatu wanita, rambut, kuku, lengan, maupun kaki. Sampai-sampai, pengguanaan alat bantu seksual juga dikatagorikan sebagai penderita fetishis loh, karena menggunakan objek non-genital sebagai pemuas nafsu seksualnya.

Transvestic Disorder (Gangguan Transvestic)

merupakan sebuah gangguan dimana penderitanya ditandai dengan mulai mnggunakan pakaian lawan jenisnya dengan alasan untuk mendapatkan rangsangan seksual. Gangguan ini biasa terjadi di kalangan laki-laki heteroseksual. Orang dengan gangguan ini kerap kali menyimpan pakaian lawan jenisnya untuk digunakan di lain waktu, terkadang penderitanya juga mengenakannya secara diam-diam di tempat umum sambil membayangkan bahwa dirinya adalah pria atau wanita dalam fantasi seksualnya.


Pedohebephilic Disorder (Gangguan Pedofilia)

Tentu gangguan ini sudah tidak asing di telinga masyarakat khsusunya kaum urban, sayangnya banyak yang salah mengartikan gangguan ini. Banyak yang berfikir bahwa jika pernikahan dilakukan ketika gap (jarak) usia cukup jauh maka orang tersebut terjangkit pedofil. Padahal klasifikasi pedofilia tidak seperti itu.
Gangguan pedofilia merupakan rangsangan seksual atau perilaku yang melibatkan aktifitas seksual dengan anak yang berusia pra-pubertas (biasanya 13 tahun kebawah, tetapi tergantung lokasi, iklim, dan keadaan lingkungan tempat tinggal) yang dilakukan secara intens atau berulang kali selama 6 bulan. Untuk mengenali apakah seseorang memiliki gangguan pedofilia, anda bisa mencocokan dengan karakteristik dibawah ini :
  1. Hanya dilakukan kpada anak usia pra-pubertas
  2. Perilaku erjadi selama 6 bulan atau lebih dan terjadi secara terus menerus.
  3. Memiliki rangsangan seksual yang lebih tinggi pada anak-anak dibandingkan pada orang dewasa.
  4. Pelakunya paling tidak telah berusia lebih dari 18 tahun atau 5 tahun lebih tua dibandingkan anak tersebut.

Voyeoristic Disorder (Gangguan Voyeoristik)

Merupakan suatu gangguan seksual dimana penderitanya memiliki rangsangan seksual lebih ketika tidak dicurigai atau ketahuan saat mengamati seseorang berganti pakaian, mandi, bahkan ketika berhubungan seksual. Orang-orang dengan gangguan ini cenderung akan bermasturbasi selagi mengintip atau setelah mengintip dengan mengingat-ingat apa yang telah ia lihat. Semua penderita gangguan voyeoristik ini adalah laki-laki,



Exibitionistic Disorder (Gangguan Eksibisionis)

Gangguan ini juga pasti sudah tidak asing lagi karena cukup banyak juga yang menjadi korban dari penderita gangguan ini. Eksibisionis ialah gangguan yang penderitanya akan mendapatkan kepuasan seksual dengan cara menunjukkan alat kelaminnya kepada orang-orang yang tidak dikenalnya, pada sedikit kasus yang dilaporkan bahwa anak-anak juga menjadi korban. Penderita gangguan ini cenderung untuk menghindari kontak fisik dengan korbannya, karena untuk mencapai puncak kenikmata seksualnya penderita hanya perlu memamerkan dan melihat wajah terkejut atau takut korban. Jadi jika ada yang memamerkan dan memaksa melakukan kontak fisik berarti bukan termasuk eksibisionis yaa.

Frotteuristic Disorder (Gangguan Froteristik)

Mungkin jika hanya baca namanya saja kalian akan bingung, tapi setelah baca deskripsinya dijamin kalian akan mengenalinya. Gangguan seksual ini membuat penderitanya memiliki kepuasan seksual ketika disentuh atau menyentuh orang yang tidak dikenal. Cara menyentuhnya beragam dan tergantung situasinya, kebanyakan penderitanya menggesekkan alat kelaminnya ke bokong korban, atau menyentuh bagian tubuh lain dari korban yang memiliki ketertarikan secara seksual. Perilaku ini cukup umum ditemui dikeramaian, seperti bis, kereta api/listrik, atau antrian yang cukup padat. Hal ini dimaksudkan agar penderitanya bisa ceoat kabur atau berbaur dengan orang lain ketika ketahuan.

Sexual Sadism & Masochism Disorder

Sekaligus dua? Iya, karena gangguan ini akan terkait satu sama lainnya. Sexual sadism ialah gangguan seksual dimana penderitanya menyukai dan cenderung untuk menyiksa pasangan seksualnya untuk mencapai kepuasan, seperti mencekik, menampar, ejekan, dan lain sebagainya. Lalu Sexual Masochism adalah pihak lawannya, yaitu yang menyukai untuk diperlakukan demikian dengan tujuan yang sama, yaitu mencapai puncak kepuasan seksual. Gangguan ini cenderung lebih sering muncul pada usia 20 - 30 tahun dan 20 sampai 30 persen penderitanya ialah wanita.

Necrophilia Disorder (Gangguan Nekrofilia)

Gangguan seksual ini bisa dikatagorikan sangat aneh, tidak wajar, bahkan ekstrim. Gangguan seksual ini membuat penderitanya merasa lebih tertarik untuk berhubungan seksual dengan mayat. Banyak anggapan bahwa gangguan seksual ini ermasuk langka, tapi tidak pernah ada data validnya. Ada beberapa klasifikasi bagi penderita gangguan seksual ini :
  1. Role Players; Klasifikasi ini tidak benar-benar bersetubuh atau melakukan aktifitas seksual dengan mayat sungguhan. Tetapi penderitanya akan menyuruh pasangannya untuk berpura-pura mati selagi aktifitas seksual berlangsung. Hal tersebut disebabkan penderitanya akan lebih terangsang dengan hal tersebut.
  2. Romantic Necrophilia; aktifitas seksual dilakukan pada mayat orang yang disayangi.
  3. Necrophilic Fantasizers; Orang ini hanya sekedar berfantasi saja, tidak sampai benar-benar berhubungan seksual dengan mayat.
  4. Tecticle Necrophilic; Orang ini akan terangsang ketika menyentuh mayat, tanpa harus berhubungan seksual dengan mayat tersebut.
  5. Fetihistic Necrophiliac; Orang yang lebih menyukai ketika melepas objek (pakaian, dll) atau anggota tubuh (tangan, kaki, alat kelamin) dari mayat agar dapat digunakan untuk pemuas rangsangan seksualnya tanpa harus berhubungan langsung dengan mayat tersebut.
  6. Necromutilomaniacs; Kecenderungan orang untuk memutilasi mayat sambil bermasturbasi.
  7. Opportunistic Necrophiliac; Ketika seseorang yang awalnya tidak pernah tertarik untuk berhubungan seksual dengan mayat, tetapi jika ada kesempatan akan dilakukan.
  8. Regular Necrophiliacs; Orang yang berhubungan seksual dengan mayat.
  9. Homicidal Necrophiliac Necrosadist; Orang yang sengaja membunuh korbannya agar bisa berhubungan seksual dengan mayatnya.
  10. Exclusive Necophiliacs; Orang yang hanya bisa dan hanya terangsang untuk melakukan hubungan seksual dengan mayat, sehingga ketertarikannya pada orang yang masih hidup telah hilang sepenuhnya.


Untuk gangguan seksual lainnya, bisa ditunggu artikel berikutnya.
Terima Kasih sudah membaca.

Muhammad Reynaldy
Previous
Next Post »
1 Komentar
avatar

Ditunggu artikel selanjutnya :)

Balas